Strategi Pengembangan Kegiatan Pembelajaran di PKBM

Authors

  • Siti Nur Azizah Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.58737/jpled.v1i2.18

Keywords:

Pusat Pembelajaran Masyarakat, Kualitas, Keterampilan, Kapabilitas

Abstract

Pada awal berdirinya PKBM merupakan tempat pembelajaran bagi warga sekitar PKBM. PKBM didirikan oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. Kegiatan utama PKBM adalah mengedukasi masyarakat melalui berbagai layanan di luar program pendidikan sekolah. Dimana pendirian PKBM diilhami oleh gagasan CLC di berbagai negara maju sejak sekitar tahun enam puluhan, serta adanya kebijakan pembelajaran berbasis luas. Lembaga pendidikan nonformal yang berfungsi sebagai tempat dan kesempatan bagi anggota masyarakat untuk belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami Strategi pengembangan kegiatan pembelajaran di PKBM. Penelitian menggunakan metode studi kepustakaan. Berbagai sumber dianalisis untuk memperoleh simpulan dari penelitian ini. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran antara satu PKBM dengan PKBM lainnya berbeda. Pengelola CLC harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang cukup untuk mewujudkan karakter CLC yang diatur dalam Standar dan Prosedur Operasional CLC. Beberapa potensi PKBM dapat dikembangkan, seiring dengan posisinya sebagai lembaga pendidikan berbasis masyarakat (community based education) yang ditandai dengan (1) dukungan masyarakat dalam berbagai bentuk pembelajaran; (2) keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan; (3) anggota masyarakat ikut membangun hubungan yang setara; (4) kepemilikan dimana anggota masyarakat turut serta mengendalikan semua keputusan yang berkaitan dengan program pendidikan di luar sekolah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arends, R. . (2018). Learning to teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cahyono, A. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kreatif dan Inisiatif Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 12(1), 1–12.

Depdiknas. (2007). Acuan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Progrm Paket A,B,C. Jakarta: CV. Dinata.

Estuwardani, A. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Modul Tematik Integratif dalam Peningkatan Karakter Peserta Didik Kelas I Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(1).

Fathurrahman, dkk. (2020). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.

Hutama. (2016). Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Budaya Using untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(2).

Kamil, M. (2011). Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui PKBM di Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Murtono. (2017). Merencanakan dan Mengelola Model-model Pembelajaran Inovatif. Ponorogo Jawa Timur: Wade Group.

Ngalimun. (2016). Strategi model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Sudjana. (2004). Pendidikan Nonformal (Pendidikan Luar Sekolah). Bandung: Falah Production.

Syahtuti. (2006). Tiga Puluh Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian. Jakarta: Bina Rena Pariwara.

Tinja, Y. (2017). engembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Upaya Melestarikan Nilai Budaya Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, 2(1), 1–9.

Widodo, W. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbentuk Leaflet Berbasis Kemampuan Kognitif Siswa Berdasarkan Teori Bruner. JIPM, 6(1), 11–24.

Yulaelawati, E. (2011). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Pakar Raya.

Zuriah, N. (2016). Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar Kreatif Inovatif. Jurnal Dedikasi, 13(2).

Downloads

Published

2021-06-30

How to Cite

Azizah, S. N. (2021). Strategi Pengembangan Kegiatan Pembelajaran di PKBM. Journal of Practice Learning and Educational Development, 1(2), 96–99. https://doi.org/10.58737/jpled.v1i2.18