Pengembangan E Modul Sejarah SMK Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Orde Baru Kelas X

Authors

  • Ahmad Khoirul Yaskhudi SMA NEGERI 2 MALANG
  • Nurmida Chaterine Sitompul Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Hartono Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.58737/jpled.v2i4.72

Keywords:

e-modul, penelitian pengembangan, problem based learning

Abstract

Perkembangan teknologi memberikan dampak besar terhadap mutu pendidikan di Indonesia. Teknologi seyogyanya dijadikan sebagai media dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan proses pembelajaran abad 21 yang menekankan pada penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran yang terintegrasi teknologi diharapkan dapat mempermudah dalam menyampaikan informasi. Selain itu juga diharapkan dapat terjadinya proses pembelajaran yang interaktif. Karakteristik bahan pembelajaran sejarah saat ini memerlukan pengembangan bahan-bahan ajar dengan media yang agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir para siswa. Pandemi Covid 19 yang melanda Dunia dan Indonesia menjadikan era baru dalam pembelajaran yaitu pembelajaran daring atau berbasis internet. Untuk itu di perlukan bahan ajar elektronik salahsatunya dalam bentuk E Modul. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian R & D ini menggunakan model pengembangan Model ADDIE yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Proses pengembangan dilakukan melalui lima tahap yaitu Analysis (analisis), Design (desain), Develop (pengembangan), Implement (pengujian) dan Evaluatian (evaluasi). E modul materi Orde Baru adalah suatu e modul pembelajaran dengan menggunakan model       PBL yang dihubungkan dengan Google Sites, yang dapat digunakan oleh siswa kelas X SMK dalam kegiatan pembelajaran materi Orde Baru. E modul ini telah divalidasi oleh dua orang ahli dari aspek media, materi dan desain. Ditinjau dari aspek media, e modul materi Orde Baru mendapatkan presentase rata-rata 87%, dari aspek materi mendapatkan skor rata-rata 92,5%, sedangkan pada aspek desain mendapatkan skor rata-rata 89% dengan ketiga aspek masuk dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli, e modul ini telah memenuhi karaketristik e modul, yaitu Self Instructional, Self Contained, Stand Alone, Adaptive, dan User Friendly. E-modul Orde Baru dengan model PBL telah divalidasi oleh ahli media, materi dan desain dengan memperoleh hasil kategori sangat baik, dan telah dilakukan tiga kali uji coba kepada siswa, yaitu uji coba perorangan diperoleh presentase 94.05%, uji coba kelompok kecil diperoleh presentase 96.3% dan uji coba lapangan diperoleh presentase 97.3% dengan kriteria sangat     baik dan telah memenuhi standar kelayakan, sehingga media ini layak    untuk digunakan sebagai e-modul dalam pembelajaran.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, A.K., & Mayasari, N. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Aplikasi Android Berbasis Weblog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Magistra, 94(27), 12–23.

Asmawi, Syafei, & Yamin, M. (2019). Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan.

Asyar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi GP Press Group.

Cahyono, A. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kreatif dan Inisiatif Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 12(1), 1–12.

Febriani, D., & Rahmatina, R. (2020). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning di Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 2354–2359.

Ilahi, L. R., & Desyandri, D. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Powtoon di kelas III Sekolah Dasar. Journal of Basic Education Studies, 3(2), 1058–1077.

Maulita, S. A., & Erita, Y. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Online Menggunakan Aplikasi Schoology pada Pembelajaran Tematik Terpadu di SD. Journal of Basic Education Studies, 4(1), 3650–3665.

Minalti, M. P., & Erita, Y. (2021). Penggunaan Aplikasi Nearpod Untuk Bahan Ajar Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 3 Kelas IV Sekolah Dasar. Journal of Basic Education Studies, 4(1), 2231–2246.

Nizwandi & Ambiyar. (2016). Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Putra, N. (2015). Research & Development. Jakarta: Rajawali Pers.

Sani, B. & Kurniasih, I. (2017). Konsep dan Proses Pembelajaran, Implementasi dan Praktek dalam Kelas. Jakarta: CV. Solusi Distribusi.

Sari, R. P., & Arwin, A. (2020). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Di Kelas V. Journal of Basic Education Studies, 3(2), 212–224.

Sharon, E. Smaldino., Deborah, L. Lowther., & James, D. R. (2014). Instructional Technology & Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Prenada Media.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & B, Bandung. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, M. S. (2016). Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 9(1), 11–12.

Widodo, W. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbentuk Leaflet Berbasis Kemampuan Kognitif Siswa Berdasarkan Teori Bruner. JIPM, 6(1), 11–24.

Downloads

Published

2022-12-31

How to Cite

Yaskhudi, A. K., Sitompul, N. C. ., & Hartono. (2022). Pengembangan E Modul Sejarah SMK Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Orde Baru Kelas X. Journal of Practice Learning and Educational Development, 2(4), 157–162. https://doi.org/10.58737/jpled.v2i4.72